Senin, 03 Februari 2014

5 Film dengan OMG Ending (Spoiler Free)

Sebuah film atau naskah tidaklah harus memiliki ending yang mengejutkan. Plot bagus, karakter kuat dan akting yang luar biasa juga bisa membuat sebuah film menjadi brilian tanpa harus memiliki ending yang menganggetkan kita, para penonton. Namun twist/misdirection dalam film menjadi salah satu penunjang dan senjata ampuh untuk menghibur kita ataupun mengejutkan kita tanpa kita bisa tebak ending seperti apa yang akan muncul. Berikut ini adalah lima film dengan akhir yang bisa membuat kita berkata OMG atau sepadan dengan itu.

5. SAW (2004)


Sutradara: James Wan (Insidious, The Conjuring)
Naskah   : James Wan, Leigh Whannel 
Bintang  : Cary Elwes, Danny Glover

Kulit Cerita:
Dua orang terbangun di dalam sebuah ruangan seperti kamar mandi, kaki-kaki mereka terrantai di sebuah pipa besi. Di tempat yang sama, sesosok tubuh tergeletak penuh darah sambil memegang pistol dan radio tape. Dari masing-masing kaset tape yang mereka temukan di kantung mereka, Pembunuh bernama Jigsaw memberi mereka tugas untuk saling membunuh atau keselamatan keluarga mereka terancam. Namun, bagaimana mereka bisa berlomba untuk saling bunuh jika kaki mereka dirantai dan nyaris tak bisa berbuat apa-apa selain berteriak. Sedikit demi sedikit klu pun terkuak.

Yang Mengejutkan:
Film Saw pertama inilah yang menurut saya yang terbaik. Sekuel-sekuel dari film ini keseluruhannya hanya mengumbar darah dan efek gory dan tidak memiliki cerita dan pembangunan karakter yang bagus seperti Saw pertama. Jadi apa yang membuat film ini mengejutkan? Saya tidak akan memberitahu karena pos ini spoiler free :D
     Saat pertama kali menonton film ini, saya selalu fokus pada ketegangan siapakah dari kedua orang ini yang akan mati terlebih dahulu. Padahal seharusnya saya sudah tahu dari awal, bukanlah itu yang jadi penyebab pertunjukan horror itu.

Trivia:
Pengambilan gambar hanya dilakukan selama 18 hari.


4. The Shawshank Redemption (1994)


Sutradara : Frank Darabont (The Green Mile, The Walking Dead Series)
Naskah : Stephen King (Cerpen), Frank Darabont
Bintang   : Tim Robbins, Morgan Freeman

Kulit Cerita:
Bersetting tahun 1940, Andy Dufresne yang merupakan banker yang sukses, divonis bersalah atas pembunuhan istrinya. Dimana ia tahu bahwa pelakunya bukan dirinya melainkan orang lain. Di dalam penjara ia berteman dengan Red. Andy membantu Red mengarungi hari-harinya menjadi penghuni lapas yang baik agar dapat pembebasan hukuman. Seiring berjalannya waktu Andy menjadi sosok penting di lapas, ia pun menjadi orang kepercayaan Kepala Lapas. Suatu hari ia bertemu dengan seorang yang mengetahui pembunuh istrinya. Andy pun berusaha keras untuk membuktikan dirinya tidak bersalah, tetapi sia-sia. Ia pun memiliki rencana lain yaitu kabur dari penjara.

Yang Mengejutkan:
Disebut-sebut sebagai film terbaik sepanjang masa, inilah sebuah film drama yang memiliki kriteria untuk menjadi film spektakuler. Cerita yang bagus, karakter yang dikembangkan dengan baik, akting, penyutradaraan, desain produksi, mood, hingga ending yang Godzilla. 
     Drama, intrik dan konflik dalam film ini membuat kita larut di dalamnya. Sehingga justru cerita yang membuat kita diarahkan untuk melihat hal yang lain kecuali rencana Andy. Dalam cerita, kita tahu Andy memiliki rencana untuk kabur, tetapi kita tidak pernah tahu rencana seperti apa itu hingga semua sudah terlambat dan kita sudah berada di akhir cerita.

Trivia:
Film ini paling banyak disewa di perentalan video di Amerika Serikat.
Tom Hanks ditawari memerankan tokoh Andy tapi ia sudah dikontrak untuk film Forrest Gump.


3. Shutter Island (2010)


Sutradara : Martin Scorsese (Goodfellas, The Departed, The Wolf of Wallstreet)
Naskah  : Laeta Kalogridis 
Bintang : Leonardo DiCaprio, Mark Ruffalo, Ben Kingsley

Kulit Cerita:
Bersetting tahun 1954, Teddy Daniels dan rekannya ditugaskan untuk melakukan investigasi di rumah sakit jiwa Ashecliffe. Rumah sakit ini terisolasi di sebuah pulau bernama Shutter. Mereka menyelidiki satu pasien Ashecliffe yang hilang dari kamarnya. Dengan kemampuannya, Teddy dapat menemukan titik terang bahwa sebenarnya pasien itu tidak hilang. Ia menemukan bahwa kepala rumah sakit mengaplikasikan treatmen yang brutal terhadap pasien-pasiennya. 

Yang Mengejutkan :
Film inilah yang meyakinkan saya kalau Leo adalah aktor yang luar biasa. Saya tidak terlalu suka dengan perannya dalam Titanic. Saat itu bagi saya, Leo hanyalah aktor sensasional. Namun, seiring dengan pengalamannya dan kolaborasinya dengan Martin Scorsese. Ia berubah menjadi seorang aktor watak yang pantas diganjar Oscar. Film ini membawa kita bersimpati dengan karakter utamanya.
     Kita diajak untuk melihat apa yang Teddy lihat dalam membongkar kasus ini. Sebenarnya tidak ada yang istimewa dalam cerita dan plotnya. Hanya sebuah tipikal cerita campuran horor-misteri-thriller. Namun eksekusi Sutradara membuat jalan cerita dan setting menjadi megah. Ini adalah salah satu film dimana Protagonis yang memegang kendali atas cerita.

Trivia:
Shooting dilakukan selama empat bulan.
Film-film Zombie zaman dahulu menjadi inspriasi Sutradara untuk menghasilkan mood dalam pengambilan gambar.
Kolaborasi ke empat Leo-Scorsese, sejak Gangs of New York, The Aviator dan The Departed.

2. The Usual Suspect (1995)


Sutradara : Bryan Singer (X-Men (1-2), Valkyrie)
Naskah  : Christopher McQuarrie
Bintang : Kevin Spacey, Gabriel Byrne, Benicio Del Toro

Kulit Cerita :
Polisi menangkap 5 orang untuk dimintai keterangan karena dianggap mengetahui tentang pembajakan sebuah truk. Tidak terbukti, akhirnya mereka dilepaskan. Kelima pria yang berlatar belakang kriminal ini akhirnya melancarkan aksi balas dendam kepada polisi. Beberapa operasi mereka berjalan lancar. Masalah pun muncul ketika kelima orang ini memiliki hutang dengan gembong dari segala gembong kriminal bernama Keyser Söze dan mereka harus membayar dengan melancarkan aksi berbahaya mengancam nyawa. Semitos namanya, kelima orang ini tidak percaya bahwa Söze itu ada. Mereka pun mencari siapakah Söze itu.

Yang Mengejutkan :
Saya menyebutkan sebelumnya bahwa misdirection/mengarahkan kita para penonton untuk mengikuti arah cerita yang salah, merupakan elemen penting untuk membuat ending yang mengejutkan. Yang bagusnya dari film ini adalah mereka tidak memberikan sedikitpun klu apa yang sebenarnya terjadi hingga akhir cerita. Dari luar film ini tampak seperti film kriminal biasa. Namun, jika kita perhatikan lagi ada sesuatu yang sudah membutakan kita.

Trivia :
Adegan line-up (para tersangka di foto berlima) yang dipakai di film bukanlah yang seperti tertulis di naskah. Harusnya adegan itu dilakukan dengan serius tanpa tawa. Namun, selama berkali-kali pengambilan gambar para aktor tidak berhenti tertawa hingga sutradara memakai adegan yang terlucu. Adegan ini menjadi salah satu adegan-di luar naskah terbaik dalam sejarah perfilman dan menjadi bahan perbincangan banyak orang.


1. Fight Club (1999)


Sutradara : David Fincher (Se7en, The Social Network, The Curious Case of Benjamin Button)
Naskah  : Chuck Palahniuk (Novel), Jim Uhls
Bintang : Edward Norton, Brad Pitt, Helena Bonham Carter

Kulit Cerita:
Seorang pria yang tidak disebutkan namanya memiliki masalah dengan Insomnia. Ia juga membenci pekerjaannya. Hingga ia disarankan dokter untuk mengikuti grup terapi. Ia jadi ketagihan padahal setiap grup terapi yang ia datangi tidak ada yang berhubungan dengan penyakitnya, kebenayakan peserta di grup itu adalah orang-orang sekarat. 
    Suatu hari ia bertemu dengan Tyler Durden, seorang penjual sabun yang memiliki sifat dan kehidupan yang bertolak belakang dengan dirinya. Tyler memiliki sesuatu yang tidak ia miliki, kebebasan. Sejak saat itu mereka menjadi teman baik dan membuat grup terapi sendiri bernama Fight Club. Namun kehidupan sukses keduanya menjadi buruk saat mereka terlibat cinta segitiga dengan Marla Singer. 

Yang Mengejutkan:
Apa yang membuat film yang awalnya banyak dibenci oleh kritikus ini menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa? Sesungguhnya pertanyaan itu bisa dijawab dengan pertanyaan lagi, apa yang membuat sebuah film menjadi luar biasa? Antara lain, cerita menarik, plot, tempo/pace cerita, akting dan aktor, desain produksi, penyutradaraan, editing, mood, hingga endingnya. Dan kriteria tersebut ada di dalam film ini.
    Karena film ini saya menjadi fans berat David Fincher dan Brad Pitt. Brad Pitt menjadi aktor favorit saya karena ia bisa memainkan peran apa saja menjadi Ayah yang baik (World War Z), jadi orang sinting (12 Monkeys), menjadi konyol (Burn After Reading), menjadi penipu kharismatis (Ocean trilogy) hingga dalam film ini menjadi kriminal konyol nan pintar.
     Kembali ke film ini. Satu hal yang menjadi nilai tambah adalah Replay Value. Saya pastikan kalau kalian tidak akan mendapatkan apa-apa jika hanya sekali saja menonton film ini. Perlu dua atau tiga kali agar kita bisa melihat seutuhunya karena banyak sekali yang kita lewatkan dalam film yang berdurasi 139 menit ini.

Trivia:
Dalam adegan dimana Edward Norton memukul telinga Brad Pitt. Sutradara menyuruh Edward untuk benar-benar memukul Brad Pitt. Maka hasilnya dalam film, kita bisa melihat Brad Pitt tertawa dan benar-benar kesakitan.
Ketika adegan dimana seorang anggota Fight Club menyemprot seorang Pendeta dengan air, kita bisa lihat gerakan kamera bergoyang-goyang karena si kameramen tidak bisa menahan tawa.
Untuk mempersiapkan peran mereka, Edward dan Brad mengikuti kelas tinju dan taekwondo.


Honorable Mention:

The Sixth Sense (1999)

Seorang Psikiater anak menemukan seorang pasien yang memiliki kemampuan indigo, yaitu dapat melihat orang mati.

"I see dead people"




The Others (2001)

Penghuni baru dan rumah baru. Mereka menemukan bahwa bukan mereka saja yang tinggal di sana.

"Sooner or later, they will find you."





Memento (2000)

Ia memiliki masalah dengan ingatan jangka pendek. Bagaimana bisa ia bisa menemukan pembunuh istrinya?

"You don't want the truth. You make up your own truth."
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar