Rabu, 29 Januari 2014

Tips Mengajukan Naskah ke Gagas Media (13 Poin yang Dinilai)

Setelah menunggu sekitar 3 bulanan, akhirnya Gagas Media memberikan kabar. Sekitar akhir April saya mengirimkan naskah novel yang tebalnya 106 halaman itu dan tanggal 10 Juli 2013 naskah saya dikembalikan.

Jujur, saya tidak kecewa karena saya waktu itu baru pertama kalinya menyelesaikan novel. Saya tidak pernah berharap tinggi. Belum banyak hal yang saya ketahui tentang teknik menulis hingga merancang cerita. Istilahnya saya masih penulis amatir yang masih hijau. Hingga saat ini pun saya masih terus belajar dan belajar.

Bersamaan dengan naskah saya, Gagas Media juga mengirimkan surat Keputusan Pengajuan Naskah yang berisi 13 poin penilaian. Saya mengambil sisi postif dari penolakan itu karena saya mendapatkan feedback yang objektif dan menyeluruh dari editor profesional. Karena selama ini, saya hanya mendapatkan saran dan penilaian dari teman-teman yang pekerjaannya adalah Teller Bank dan Mahasiswa Bahasa.

13 poin tersebut mereka evaluasi dan saya mendapatkan 8 poin minus dan 5 poin plus. Kalau kalian ingin mengirimkan naskah ke Gagas Media sebaiknya revisi lagi dan perhatikan poin-poin tersebut.

Ada 8 poin yang mereka nilai belum layak, yaitu: 

1. Tema (tidak) menarik/baru/sesuai dengan target pembaca 
Saya pikir karena novel yang saya tulis thriller mungkin tidak cocok dengan target pasar Gagas Media. Padahal saya pernah membaca kalau GM juga menerima novel bergenre thriler. Apa mungkin mereka punya pertimbangan lain?

2. Bab awal (tidak) menarik perhatian pembaca
Sebelum naskah novel saya selesai, saya cukup banyak menghabiskan energi untuk memoles bab/chapter awal (1-2) apalagi dengan genre yang saya adopsi itu. Sayang, GM susah dipuaskan.

3. Setting cerita (setting waktu, setting tempat) (tidak) 'hidup' dan mendukung jalan cerita
Inilah yang saya pikir penilaian yang menampar muka. Kesalahan yang saya buat adalah membuat setting cerita dimana saya hanya bisa mereka-reka dan sedikit riset mengenai kota itu. Karena itulah saya hanya akan men-set tempat yang sudah familiar saja.

4. Plot (tidak) dijalin rapi dan (tidak) menuruti logika pembaca
Saya kurang memahami plot yang rapi itu seperti apa. Saya sudah memetakan plot (awal-tengah-akhir) dengan seksama. Mungkin harus lebih dari itu. Di sisi lain, hampir kebanyakan bab dalam novel saya dipisahkan menjadi alam mimpi dan alam sadar, saya rasa kemungkinan besar itu yang membuat jorok plot.

5. Dialog bertele-tele, (tidak) hidup dan repetisi
Inilah satu poin yang menampar lagi. Poin yang memalukan karena setelah saya baca lagi, ternyata banyak sekali dialog yang useless, cheesy dan berulang. Lebih parah lagi, porsi dialog dalam banyak bab sangat besar ketimbang deskripsi dan narasi.
Satu hal yang saya pelajari setelah itu adalah dialog hanya untuk menggerakan plot, dialog hanya untuk konflik, dialog digunakan untuk mempercepat jalan cerita/aksi (bukan memperlambat). 

6. (Buruknya) Gaya penulisan dan pemilihan diksi
Dengan lebih banyak membaca dan menulis lagi, hal tersebut dapat dihindari. Hal itulah yang memotivasi saya untuk lebih banyak membaca agar dapat memperluas pengetahuan mengenai teknik penulisan dan pemilihan kata.

7. (Tidak) Memiliki nilai tambah (informasi/tip/inspirasi) yang bermanfaat bagi pembaca
Saya sudah menyisipkan banyak informasi yang berguna dalam naskah itu, apa mungkin belum cukup? atau memang informasi itu tidak berguna?
Saya tidak yakin pula apakah naskah itu bisa menginspirasi pembaca!

8. (Tidak mengikuti) Trend/Update
Mungkin bagi kalian yang menulis cerita komedi dan romansa, poin ini bisa menguntungkan. 

Sementara ada 5 poin yang mereka anggap telah memenuhi kriteria:
1. Karakterisasi kuat dan dikembangkan dengan baik
2. Konflik dan solusi masuk akal/logis
3. Porsi deskripsi dan narasi diatur dengan baik
4. Ending memuaskan (fokus, membentuk keutuhan cerita)
5. Efektivitas kalimat dan ejaaan berbahasa

Keseluruhan poin-poin di atas merupakan penilaian awal. Jika lolos maka akan ada penilaian tahap dua yaitu penyaringan yang melibatkan pembaca awan untuk memberikan pandangan netral. 
 Kemudian tahap akhir yaitu rapat redaksi untuk membuat keputusan akhir. Pada teorinya tahap pertama memakan waktu 2 minggu. Tahap dua, 1 hingga 2 bulan dan tahap 3, sekitar 3 minggu. Pada prakteknya, tahap awal saja sudah mencapai 3 bulan. 

Jadi, jika kalian mengirimkan naskah ke Gagas Media dan tidak diberikan kabar selama setahun, maka bergembiralah karena kemungkinan naskah kalian akan diterbitkan (Asumsi).

Teruslah menulis dan membaca!
Semoga tips dari pengalaman saya bisa membantu.



Lukmanul Hakim