Senin, 14 April 2014

Flash Fic : Smash



Smash


Ju Han dengan sigap mengembalikan backhand dari Wirawan. Defense peringkat satu dunia tunggal putra itu kokoh. Bahkan lob tak terduga dari underdog Wirawan yang berperingkat 35 dunia itu mampu ditangkis enteng. Bola kembali lagi melintas melangkahi net, mencecar Wirawan.
20-19 untuk keunggulan Wirawan di Final Olimpiade ini.
Footwork Wirawan berdansa lincah, mengembalikan shuttlecock dari Ju Han. Tipis melalui net, Ju Han menjawab dengan mengangkat bola tinggi. Kaki-kaki Wirawan sudah cukup rileks. Hal ini penting agar saat melompat, kaki dapat memantul ringan di udara seperti pegas.
Bola datang ke arahnya, Wirawan melompat setinggi mungkin.
Matanya terlatih menangkap kecepatan bola. Di udara, Wirawan mendongak menancapkan sorot mata ke shuttlecock yang dilatari sinar lampu dari atap stadion yang menyilaukan. Keringatnya menyembur liar. Bulir-bulir keringat terbang di udara memantulkan sorot lampu tembak stadion. Nafasnya tertahan untuk mengumpulkan tenaga dan emosi. Menyalurkan energi ke genggaman raket.
Pegangan kasar raket membuat genggamannya menjadi mantap. Hening penonton yang tegang seolah menyemangatinya. Membuktikan siapa yang terbaik. Lompatannya sudah mencapai titik maksimal. Wirawan menikamkan sorot mata ke area lawan. Pelatihnya memerintahkan untuk mengincar sisi kiri Ju Han, karena bagian itu adalah kelemahan si petahana.
Wirawan mengunci sudut tembakan. Hitung-hitungan di kepalanya sudah presisi. Ia membuang nafas, diikuti teriakan bercampur emosi dan harga diri. Ia mengayunkan lengan kanan dengan kekuatan otot yang sudah terlatih berbulan-bulan. Raketnya menghantam shuttlecock, memutar bola kembali ke Ju Han dengan kecepatan tinggi.
Emosi Wirawan meledak, teriakannya menghempaskan setiap tempat duduk di dalam stadion. Perjuangannya dari babak penyisihan akan terjawab sekarang. Rambutnya basah kocar-kacir, berayun melawan arah angin. Ayunan tangannya terseret ke samping seusai menggebuk bola. Wirawan mendarat. 
Shuttlecock melesat bak peluru, menghantam bola mata Ju Han. Pria itu terhempas dan terjengkang. Shuttlecock tertancap, menyangkut di mata Ju Han.


****


   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar