Senin, 14 April 2014

Flash Fic : Instruksi



Instruksi


Tak pernah aku bertemu wanita seperti dia. Aku tahu ini cukup menggelikan. Pria muda sepertiku dan wanita berpengalaman seperti Lisa. Entah kenapa aku mengidap preferensi seperti ini. Menyukai wanita yang jauh lebih tua. Aku dan Lisa terus bertukar tatap, menghangatkan suhu kamarku.
Lisa duduk miring di atas ranjang, berselonjor kaki tak lepaskan hak tinggi, dan memamerkan liuk moleknya. Ia berdesah, “Aku merasa ada banyak getaran di antara kita.”
“Aku juga,” balasku.
Lisa belum membuka Blazer dan rok mini, libidoku sudah terbakar. Membara, menyala-nyala, seperti kuda jantan yang ingin diperah.
“Kau pria yang membuatku sangat, sangat bergairah,” ucapnya.
“Benarkah?”
Lisa mengangguk percaya diri.
Ini yang kutunggu. Lisa mencopoti kancing-kancing Blazer hitamnya seraya menyibakkan rambut panjangnya ke samping. Jemarinya cukup lentik untuk wanita berumur empat puluh tahun. Lisa menggigit bibir bergincu merah mengkilapnya dan menancapkan sorot matanya ke wajahku dan turun ke bawah.
“Aku akan telanjang. Dan kau,” Lisa berkedip nakal, “mulailah bekerja,” perintahnya tegas.
“Baik, Sayang.”
Tanganku gemetaran, nafasku gelagapan. Jemari ini tak terkendali, berusaha melorotkan boxer garis-garisku. Dengan cepat aku membuka celana. Lisa juga nampak buru-buru, terus menerus memerintah.
“Aku mau—“ Lisa berhenti bicara.
“Sial!,” teriakku.
Buffering. 


****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar