Senin, 14 April 2014

Flash Fic : Nektar [Guest Writer]



Nektar
oleh: 
Panny Gustiansa (@Pannygustiansa)



Stang Honda Revo ini merepotkanku. Bergetar, doyong, dan menganiaya adrenalin, kubekap hingga kuperbudak menghindari aspal bolong. Semu, maya, tak berarah.

"Ke mana?," ucapku.

"Apa?," dengan raungan roda dua belas yang membelakangi.

Kutanya ulang, "Ke mana?!," tegasku.

"Bebas," nada bicaranya terkesan tak minat.

Kukendarai Honda Revo ini sembari membayangkan kriteria; wi-fi, cozy, dan Latte.

Kepala yang sulit berpikir mengarahkanku entah di mana. Mata tertuju kepada plang warung kopi lintas benua. Kuarahkan Revo sekonyongku ke sana. Kutitipkan Revo ke parkiran. Kami bergerak ke dalam.

Pintu kaca otomatis terbelah menyambut kami. Aroma nektar tercium pekat, dibayangi wangi terigu cetakan dan sakarin. Muda-mudi melirik kedatangan kami. Sapaan ramah kasir mencoba membuat kami nyaman.

Dua Latte, dengan serbuk kayu manis tercebur ke dalam, melebur akrab.

"Ini bukan nektar yang biasanya," protesku.    



****


Guest Writer:
Panny Gustiansa
@Pannygustiansa   
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar