Sulit sekali menjadi unik, sulit menjadi
berbeda. Ketika orang berbondong membeli produk yang sama, saya berdiri sendiri
menolak mengikut.
“Ketika seseorang tidak mau lagi
berbelanja, maka dia disebut gangguan jiwa.”
-12 Monkeys.
Bulan Narasi muncul setelah saya
mengikuti #ProyekMenulis Letters of Happiness. Muncul juga saat saya tengah menulis
klimaks novel thriller saya. Masalahnya, saya menulis thriller saya hampir
empat bulan sementara Bulan Narasi mengharuskan peserta menulis dalam waktu
satu bulan saja. Saya pikir deadline
bukanlah monster. Bahkan Naga pun bisa dilatih.
Esensinya adalah menciptakan sesuatu
yang orisinal. Satu hal yang memberatkan saya adalah tema. Tema cinta atau Romansa.
Saya harus meng-email admin Bulan Narasi hanya untuk memastikan apakah saya
bisa memadukan genre Romansa dengan Thriller dan atau Satire.
“Terima kasih
sudah menghubungi kami. :)
Jawaban
untuk kedua pertanyaan kamu adalah boleh. Kamu bisa memadukan genre romance
dengan yang lain. Dan untuk naskah yang tidak sesuai sinopsis awal juga tidak
apa-apa.”
Begitu balasan email mereka. Saya tidak pernah menulis
Romansa. Saya bukannya tidak suka genre seperti ini, saya cenderung memilih
bacaan atau tontonan lain ketimbang Romansa. Karena klise. Satu hal yang pasti
dalam romansa adalah dua orang akan bersatu di akhir cerita. Jika bukan itu
maka jadinya Tragedi.
Oh cinta, kau klise tapi begitu rumit.
Bagaimana saya bisa menulis cinta jika saya (mungkin)
belum pernah membaca Romansa. Novel yang berbau cinta yang pernah saya baca
mungkin hanya novel-novelnya Andrea Hirata. Saat ini saya sedang membaca dua
novel, Survivor miliknya Chuck Palahniuk dan Before I Go to Sleep punyanya S.J.
Watson. Keduanya bergenre Thriller.
Bagaimana caranya saya merangkai kisah cinta tanpa
kilse?
Saya melakukan beberapa riset, klise apa saja yang
sering muncul di novel cinta. Beberapa di antaranya adalah:
- Terbalik. Teman jadi kekasih atau musuh jadi kekasih. Awal membenci, ujung-ujungnya cinta.
- Sesorang/keluarga yang memiliki penyakit berat/sekarat. Umurnya tidak panjang.
- EOW. Evil Other Woman/Man.
- Keluarga pengekang/jahat.
- Wanita kaya bertemu pria sederhana atau sebaliknya.
Dan tentu masih banyak lagi. Belum lagi di film,
terutama film-filmnya Jennifer Aniston. Terakhir kali saya menonton film
full Romansa di tahun 2010. Judulnya
Killers dengan bintang Katherine Heigl dan Asthon Kutcher. Saya berdua dengan
seseorang. Seseorang ini begitu menikmati sementara saya jelas tidak. Saya
tidak berkata kalau film ini jelek tapi film ini memuakkan. Hancur di segala
aspek. Dan tentu klise. Sejak saat itu saya meriset film yang akan saya tonton
di layar lebar sebelum berakhir menyesal.
Masalah pun muncul lagi.
Jika saya menulis cerita cinta dengan nafas Thriller,
apakah saya bisa mengendalikan sejauh mana cerita itu tetap dalam tema cinta?
Apakah orang bisa menangkap cerita cinta versi saya? Dan ditendang mudah dari
penjurian. Beta Reader mungkin solusi yang efektif untuk revisi dan evaluasi.
Awalanya saya akan menggunakan beta reader ini untuk
novel thriller saya tapi saya putuskan untuk memajukkan jadwal. First thing first. Tiga orang menjadi
beta reader. Dua pria, satu wanita. Satu pria adalah pembaca awam, satu lagi
adalah penikmat Thriller. Sementara yang wanita adalah penggemar Romansa.
Dengan begitu saya bisa mendapatkan masukkan yang berimbang.
Saya menghubungi ketiganya, dan mereka pun setuju.
Melalui tulisan ini pula, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
Ricky Rakhmatullah, Iman Rahmadian (@Rahmadian_Iman), dan Tiara Arthapuri
(@tiarartha) yang bersedia membantu saya sekarang dan nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar