Bicara karakter atau Protagonis, bicara motivasi. Apa
yang saya cari dari kompetisi Bulan Narasi ini? Uang? Kontrak Penerbitan? Atau
sebuah pembuktian? I dunno. Mungkin
alasan inspiratifnya adalah saya hanya ingin seseorang membaca novel saya.
Alasan aslinya adalah kontrak penerbitan.
Bisakah? Ada tujuh ratus lebih saingan dan hanya satu
yang dikontrak.
Jujur saja, jika saya belum menang, maka novel ini
saya akan self-publish atau mungkin
saya simpan dulu dan kembali ke proyek thriller. Tidak ada salahnya mencoba
kan?
150-350 halaman. Saya harus memiliki karakter yang
kompleks dengan cerita kompleks. Protagonis ini harus punya sebuah motivasi
yang kuat, tak satu orang pun yang bisa menghalanginya karena dia akan berubah.
Bisakah Bulan Narasi ini merubah sudut pandang saya?
Bicara karakter, bicara sudut pandang. Saya sering
menulis dalam sudut pandang orang ketiga. Namun, kali ini saya memakai sudut
pandang orang pertama untuk plot utama dan orang ketiga terbatas, untuk plot
sampingan. Karena dengan itu, pembaca bisa langsung masuk ke kepala karakter,
juga menambah suspense. Saya ingin memaksimalkan kedua plot ini, mungkin
sedikit membuat kehidupan kontras keduanya.
Karakter utama. Pria. Di kepala saya, tubuh karakter
ini adalah bentuk yang saya tak suka tapi memiliki pemikiran yang saya suka.
Saya tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan wujudnya. Pembaca
punya presepsi masing-masing. Yang jelas saya fokus dengan kekurangan karakter
ini. Ya, kekurangan. Karena karakter ini harus berbuah.
Protagonis favorit saya adalah Robert Langdon dalam
novel-novel karya Dan Brown. Yang saya ingat, dia pengidap klaustrophobia dan
ahli simbologi bukan penampakannya. Maka saya kaget saat Tom Hanks memerankan
Langdon ... “Gak kayak Langdon versi gue...”
Tentu karena ini novel cinta, saya juga membuat love interest. Dua hingga tiga wanita. Saya
belum tahu seperti apa karakter-karakter ini nanti saat dikembangkan tapi saya
sudah menyematkan beberapa sifat dalam karakter-karakter ini. Oh ya, Antagonis
juga serta side kick untuk protagonis
subplot. Saya tidak akan memberi antagonis saya sudut pandang. Terkadang orang
jahat lebih enak dilihat dari satu sisi saja. Simpati harus ke protagonis
utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar